Tidak ada salahnya Anda mengetahui terlebih dulu sinopsis serta Riview Affliction sebelum Anda menonton filmnya secara langsung. Setelah sukses dengan film Lovely Man pada tahun 2011 serta About a Woman pada 2014 yang berhasil masuk dalam daftar film terbaik Indonesia. Kini Teddy Soeriaatmadja yang merupakan salah satu sutradara terbaik dalam perindustrian film lokal menghadirkan film terbarunya dengan genre horor.
Film dengan judul Affliction atau Pulang ini dirilis pada 21 Januari 2021. Dengan dibintangi oleh Ibnu Jamil, Raihaanun Soeriaatmadja, serta Tutie Kirana, Teddy Soeriaatmadja memberikan sentuhan cerita yang sedikit berbeda dengan film horor lainnya. Keseruan dari film horor Affliction ini dapat Anda simak dalam riview berikut.
Film Horor yang Minimaslis
Kesan pertama yang akan dirasakan penonton dalam menonton film horor Affliction ini adalah kesan minimalisnya. Mulai dari produksi cerita, latar dan lokasi syuting yang nyaris terkesan kosong. Lokasi rumah yang digunakan baik yang di kota maupun yang di rumah ibu terasa seperti tidak natural.
Latar syuting memang terlihat seperti sudah disiapkan untuk syuting film atau sinetron horor meskipun seperti masih terihat seperti rumah yang memang tidak dihuni.
Salah satu elemen paling penting dalam scene film horor yaitu scoring dihadirkan secara generik. Terlihat banyak adegan yang terasa sangat kosong serta tidak ada emosi bahkan tanpa adanya scoring.
Beberapa karakter yang ada dalam cerita terasa kurang dalam hal signifikansinya, contohnya kedua anak Nina dan Hasan yang hanya seperti pelengkap untuk pasangan ini. Tokoh Hasan sebenarnya memang sudah mempunyai penokohan dengan latar belakang cerita yang menarik. Dengan berprofesi sebagai psikolog anak dan disambungkan dengan sejarah masa kecilnya.
Begitu juga dengan sang ibu yang mempunyai penyakit alzheimer, dengan memiliki perasaan yang kompleks terhadap Hasan, anaknya. Namun, yang disayangkan dalam penyampaian ceritanya masih kurang maksimal.
Kisah Menarik Namun Kurang Mainstream
Hasan dan ibunya menjadi sorotan dalam film horor Afflication ini. Terdapat sejarah serta trauma maa kecil Hasan yang menjadi misteri semenjal awal Nina tinggal di rumah tersebut. Hingga pada akhirnya terdapat plot twist yang diungkap, Anda dapat melihat tujuan dari cerita yang sudah dibuat oleh sutradara Teddy memang memiliki potensi menjadi film horor thriller yang memang di atas rata-rata.
Akan tetapi karena terlalu banyak referensi yang diambil dari film horor lainnya, film horor Affliction ini pasti akan mengingatkan Anda dengan film Relic, salah satu film horor yang yang rilis pada tahun 2020 kemarin.
Selain mengingatkan dengan film Relic, Affliction juga mengingatkan Anda pada film Hereditary yang rilis tahun 2018, yaitu terkait hubungan disfungsional keluarga setelah kepergian salah satu anggota keluarga.
Kemudian trik untuk mengagetkan penonton dengan nuansa horor yang terus diulang tanpa adanya adegan yang khas. Padahalan bagi Anda pecinta film horor, pastinya untuk setiap film horor tentu wajib mempunyai scene mengerikan yang khas, dan pada film horor affliction ini Anda tidak akan menemukan hal tersebut.
Dalam menghadirkan alur cerita yang terkesan nyata dan diangkat dari kehidupan sehari-hari, sutradara Teddy Soeriaatmadja memang pandai dalam membuatnya. Melalui film horor perdananya, Teddy kurang dapat membuat penonton merasakan sensasi horor dari film horor pertamanya.
Kurang Jelas Antara Elemen Horor dengan Thriller
Sebagai salah satu film horor, tentu wajib memiliki cara kerjanya tersendiri. Setiap sutradara horor memang dituntut untuk bisa menciptakan sensasi horor yang dapat meyakinkan penonton. Seperti apakah hukumnya apabila orang yang meninggal tanpa disemayamkan, apakah arwahnya akan bergentayangan, masuk akalkah jika arwahnya menyakiti manusia, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Memang pada setiap film horor mempunyai teori horornya tersendiri, untuk itu sutradara mempunyai kebebasan dalam menciptakan hal tersebut dengan catatan harus tetap masuk akan dan dapat meyakinkan penonton.
Sementara pada film horor Affliction ini tidak menyajikan garis yang jelas antara thriller dan horor. Seiring berjalannya alur cerita, memnag terdapat sentuhan thriller yang bisa Anda temui. Akan tetapi pada setiap adegan yang dihadirkan kurang nyambung. Mulai dari adanya penampakan, acara memanggil arwah hingga hal-hal gaib.
Fenomena yang ada dalam film ini sebagian besar hanya menjadi tempelan dan tidak memberikan garis besar pada cerita utama. Sebenarnya film horor Affliction ini memang dapat menjadi film horor psikologi yang sangat menarik. Namun yang disayangkan memang sentuhan horor yang ada kurang kuat.