Trending di Netflix, 5 Fakta Menarik Serial All of Us Are Dead

Mengantongi rating 84% dari Rottentomatoes, serial zombi All of Us Are Dead mendapatkan review menarik dari kritikus juga penonton. Rilis pada 28 Januari 2022, serial ini merupakan serial langsung tamat dengan 12 episode.

Masih bertahan, All of Us Are Dead tetap menduduki peringkat pertama acara televisi Netflix selama seminggu penuh. Pun masih menjadi bahan perbincangan dan trending di sejumlah sosial media.

Bagaimana ceritanya?

All of Us Are Dead Sinopsis

All of Us Are Dead bercerita tentang virus zombi yang merebak di lingkungan sekolah. Ibarat domino, siswa yang telah terinfeksi terus menggigit dan menularkan virus sehingga nyaris seluruh penghuni sekolah ikut menjadi zombi. 

Di tengah bencana zombi yang merebak, sekelompok siswa SMA Hyosan yang masih bertahan hidup berbondong-bondong mencari jalan keluar. Segala cara dilakukan guna menghalau pergerakan zombi yang makin meluas. 

Bersembunyi hingga lapor pihak berwajib, sama sekali tidak membantu yang parahnya hanya dianggap lelucon bocah sekolah. Konflik antar individu yang semakin memanas dan misi penyelamatan hidup menjadi kombinasi seru yang sayang untuk Anda lewatkan.

Menyuguhkan visual penuh darah yang mendebarkan di tiap episodenya, All of Us Are Dead adalah tontonan yang menarik bagi pecinta genre zombie apocalypse

Drama serial adaptasi Webtoon karya Joo Dung Geun yang berjudul Now at Our School ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga mengusung isu sensitif.

Fakta menarik di balik serial All of Us Are Dead

Sumber: ZINE/ NETFLIX

Sukses meraih jutaan penonton dalam waktu singkat, sutradara serial Netflix All of Us Are Dead, Lee JQ, membagikan fakta menarik yang disiapkan selama produksi berlangsung.

Latihan Fisik bagi Para Pemain

Berhasil menjadi serial zombi penuh kesan, pemain All of Us Are Dead membagikan kisah di balik layar yang harus melewati latihan fisik selama tiga bulan. 

Yoon Chan-young menceritakan bagaimana intensnya berlatih bela diri tiga kali selama satu jam penuh. Bahkan Lomon, salah satu aktor utama, sampai harus mendapatkan pengobatan akupuntur dan berbaring selama tiga hari.

Sempat timbul kekhawatiran dan alternatif stunt double, nyatanya para pemain All of Us Are Dead berhasil pulih dengan cepat. Pun film rampung tanpa adanya kendala berarti.

Survival dan Isu Sosial Antar Individu

Tidak sedikit film yang menyuguhkan adanya konflik antar individu saat berada di posisi terancam. Begitu pula serial All of Us Are Dead. Gesekan keinginan menyelamatkan diri sendiri atau membantu teman menimbulkan konflik-konflik yang berkaitan dengan sifat buruk manusia.

Lebih jauh, serial ini juga menunjukkan isu bullying atau perundungan yang sering kali dikesampingkan oleh berbagai pihak termasuk sekolah. Pun mengkritisi kebijakan sistem pendidikan Korea yang tidak secara tuntas menganggap serius trauma atas perundungan yang dialami siswanya.

Gedung Sekolah dalam Studio

Anda pasti membayangkan gedung sekolah luas sebagai setting tempat sebagian besar serial All of Us Are Dead. Namun, siapa sangka kalau area shooting merupakan ‘sekolah buatan’ yang dibangun dalam sebuah studio. SMA Hyosan merupakan set lokasi berukuran lebar 100 meter.

Hal tersebut dijelaskan oleh sutradara Lee JQ dalam wawancaranya yang menyebutkan “Kami membangun satu set sepanjang 100 meter. Bisa dibilang kami membangun gedung sekolah empat lantai,”

Dua musuh bebuyutan yang bersahabat

Lain di layar, lain pula di kehidupan nyata. Dalam serial All of Us Are Dead, karakter Yoon Gwi-nam memiliki dendam kesumat dan ingin membalasnya pada Lee Cheong-san. Namun, siapa sangka kalau pemerannya yakni Yoo In-soo dan Yoon Chan-young sehari-hari justru bersahabat sangat dekat.

Persahabatan terlihat semakin akrab kala keduanya muntah bersama akibat latihan fisik sebelum proses produksi berlangsung. Sungguh teman yang akrab, bukan?

Latihan menjadi zombi

Bukan hanya pemain yang berlatih laga, zombi pada serial All of Us Are Dead juga terlatih, loh. Bedanya, seluruh pemeran zombi mendapatkan latihan koreografi khusus yang membuat gerakan tiap adegan ‘ala mayat hidup’ terasa nyata.

Tidak tanggung-tanggung, sutradara Lee JQ bahkan mempekerjakan koreografer profesional untuk mendapatkan real effect pada tiap peran zombi.

Mengetahui fakta-fakta menarik di atas, tentu membuat serial All of Us Are Dead tayang di Netflix sangat cocok sebagai teman nonton saat senggang. Jangan lupa siapkan camilan sebagai teman seru menghabiskan seluruh episode. Selamat menonton!

Exit mobile version